5 media utama di dunia menekankan hubungan antara wabah dan industri peternakan
Walaupun fakta mengungkapkan bahwa Covid-19 muncul dari hewan liar, beberapa ahli memperingatkan industri peternakan–yang mengalami intensifikasi di beberapa dekade terakhir akibat peningkatan permintaan daging, susu, dan telur–dapat menjadi sumber wabah selanjutnya. Ada banyak alasan di baliknya: kondisi peternakan yang sangat sesak, dan kotor, polusi yang disebabkan oleh hewan ternak, perubahan iklim, penggunaan antibiotik yang tidak bertanggung jawab serta deforestasi.
Hubungan antara produksi hewan dan wabah tidak dapat disangkal, dan kita harus mulai memikirkan hubungan kita dengan makanan dan cara kita memperlakukan hewan. Beberapa kanal mediaberita yang paling besar dan sumber yang dapat diandalkan di dunia, seperti The New York Times, The Guardian, Bloomberg, Time, dan The Independent, telah banyak menekankan hubungan antar keduanya. Lihat apa yang mereka katakan:

Foto: We Animals
1. Kekejaman terhadap Hewan Menyebabkan Virus Corona (New York Times, April 13, 2020)
New York Times menekankan bahwa menyakiti hewan dapat menyebabkan bahaya untuk manusia, karena banyak penyakit zoonosis (yang berasal dari hewan dan menularkannya ke manusia) muncul karena cara manusia memperlakukan hewan. Baik itu di pasar hewan (di mana hewan ternak hidup disimpan di kondisi yang sangat sempit sampai mereka dijual dan dijagal) atau di pabrik daging (di mana hewan juga dipelihara di kondisi yang sangat kejam dan diberikan antibiotik walaupun tidak sakit). Sistem produksi makanan yang sangat kejam kepada hewan juga menaruh ancaman bagi spesies kita sendiri.
Berikut adalah kutipanya: “Pencegahan yang sebenarnya membutuhkan langkah awal untuk meminimalisir adanya kesempatan dari virus atau sumber yang dapat menularkan penyakit lainnya muncul. Salah satu dari langkah yang penting adalah untuk lebih cerdas-–dan lebih berwelas asih- terhadap sikap kita kepada makhluk hidup lainya secara bersamaan."

Foto: We Animals
2. Wabah Covid-19 Memperlihatkan Bahwa Kita Harus Mengubah Sistem Pangan Global ( The Guardian, 16 April 2020)
Media outlet Inggris mengatakan bahwa dengan menyebut Covid-19 sebagai Virus Wuhan, bukan hanya merupakan xenophobia namun juga tidak tepat karena penyakit zoonosis muncul di berbagai belahan dunia, di mana industri peternakan sebagai penyebab utama. Contohnya dalam kasus swine flu dan flu burung. Penyakit tersebut bertambah parah setelah peternakan hewan mencaplok lahan habitat liar. Sehingga membuat adanya kesempatan yang lebih besar bagi bakteri dan virus untuk menginfeksi hewan ternak dan manusia. Selain itu, industri peternakan berkontribusi terhadap adanya resistensi antibiotik dan perubahan iklim, yang memperparah adanya kemunculan wabah baru. Artikel tersebut sangatlah jelas, selain itu dalam artikel tersebut juga diungkapkan bahwa kita harus mengubah sistem pangan kita; orang-orang akan makan sayur jika usaha tersebut menjadi usaha bersama untuk mengingkatkan kesehatan publik.
Berikut adalah kutipanya: “Secara perseorangan, kita harus berhenti mengonsumsi produk hewani. Secara bersamaan, kita harus mengubah sistem pangan global dan bekerja bersama untuk mengakhiri industri peternakan serta membangun kembali dunia.”

3. Pencegahan Wabah Selanjutnya Dapat Dimulai dengan Rantai Pasok (Bloomberg, 1 April 2020)
Bloomberg, media outlet yang fokus dalam finansial, menekankan bahwa wabah belum pernah menjadi prioritas investor untuk fokus dalam isu lingkungan, sosial, dan pemerintahan. Namun setelah Covid-19 banyak investor yang mengalihkan modalnya dari bisnis yang beresiko tinggi terdampak wabah yang berasal dari zoonosis. Berdasarkan berita tersebut, investor dapat mengurangi resiko lingkungan dan wabah dengan meninggalkan perusahaan yang memproduksi produk peternakan atau berhubungan dengan deforestasi. Mereka juga dapat mendorong perusahaan untuk mengurangi penggunaan antibiotik atau melakukan investasi ke produsen produk daging alternatif.
Berikut adalah kutipanya : “Jeremy Coller, kepala investasi dari Coller Capital setuju, dan juga pendiri perusahaan investasi yang berbasis di London, Farm Animal Investment Risk & Return, Coller melihat adanya berita buruk untuk perusahaan daging yang sudah dikecam akibat model bisnis yang merusak lingkungan”. “Setelah Covid-19, banyak investor yang akan mengalihkan sahamnya dari bisnis yang paling terekspos dari resiko wabah zoonosis selanjutnya,” menurut Coller. “Dimana produsen protein tradisional hewani yang gagal bertindak dalam sektor iklim atau protein alternatif.”

Foto: We Animals
4. Virus Corona : Industri Peternakan telah menyebabkan penyakit menular paling banyak dan resiko lebih banyak wabah baru, menurut para ahli (The Independent, 8 Mei 2020)
The Independent mengungkapkan bahwa industri peternakan telah menyebabkan infeksi zoonosis baru paling banyak di manusia selama beberapa dekade terakhir, dan sekarang, memiliki resiko terhadap munculnya wabah baru. Untuk mendukung klaim bahwa industri peternakan merupakan “sumber persebaran patogen”, mereka mengutip kalimat dari peneliti Universitas Sheffield dan Bath, yang memperingatkan bahaya dari peternakan intensif, penggunaan yang berlebih terhadap antibiotik, jumlah hewan yang banyak, dan diversitas genetik yang rendah.
Berikut adalah kutipanya: “Proporsi yang besar dari penyakit yang menular di manusia berasal dari hewan, khususnya sebagian besar infeksi baru yang muncul di manusia dalam 10 tahun terakhir datang dari hewan atau produk makanan yang berasal dari hewan.”

5. Kita Harus Berpikir Ulang Mengenai Sistem Pangan Kita untuk Mencegah Wabah Selanjutnya (Time, 13 April 2020)
Bagaimana kita mencegah wabah baru yang muncul kembali? Berdasarkan artikel oleh majalah Time kita dapat menghentikanya dengan melakukan apapun sejak awal untuk mencegah patogen untuk menginfeksi manusia. Hal tersebut berarti dengan menilai kembali hubungan kita dengan alam, khususnya dengan hewan. Majalah tersebut merujuk pada para ahli yang menekankan beberapa wabah influenza–contohnya, yang dimulai dari industri peternakan. Pabrik pengolahan produk hewani mengancam kesehatan publik karena mereka menempatkan jutaan hewan, yang memiliki kemiripan genetik satu sama lain, dalam satu ruang yang padat. Dalam kondisi tersebut, sebuah patogen saja yang menginfeksi populasi ayam dapat menular secara cepat tanpa adanya halangan genetik, untuk memperlambatnya.
Berikut adalah kutipanya: “Zoonosis baru dapat terus muncul. Kita bisa mencegahnya atau paling tidak memperlambatnya, namun untuk melakukanya, kita harus mulai berdiskusi mengenai pilihan gaya hidup dan industri yang mendorongnya. Sekarang adalah waktu untuk melakukanya.”

Foto: We Animals
Selain lima artikel tersebut, masih banyak sumber yang menerbitkan mengenai hal ini. Kamu dapat membacanya dari Newsweek, The Guardian, Washington Post dan Forbes. Jika informasi ini cukup untuk menyakinkanmu bahwa industri peternakan mengancam hewan, bumi, dan kesehatan kita dalam resiko yang tinggi, inilah waktu untuk mengubahnya! Klik di sini untuk belajar bagaimana cara mengubahnya