top of page

Studi mengungkapkan hubungan antara konsumsi daging dan susu, dengan kanker kolorektal


Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal BMC Medicine mengungkapkan bahwa konsumsi daging merah dan daging olahan meningkatkan resiko kanker, khususnya kanker kolorektal. Riset tersebut menemukan bahwa paparan terus menerus terhadap antibodi pada manusia yang dibentuk tubuh untuk melawan karbohidrat yang berasal dari daging merah, yaitu asam N-glycolylneuraminic (Neu5Gc)- yang banyak terdapat di daging merah dan produk susu sapi- berkontribusi terhadap evolusi sel kankerogenik. Tubuh manusia tidak bisa mensintesis Neu5Gc, dan asupan asam dari daging merah dan produk susu sapi mengakibatkan akumulasi asam pada lapisan sel yang memicu produksi antibodi anti-Neu5Gc oleh tubuh.


Dibalik fakta daging


WHO telah mengklasifikasikan daging olahan sebagai kelompok 1 Karsinogenik, yang berarti ada bukti yang kuat bahwa daging olahan menyebabkan kanker. Studi yang dikutip diatas merupakan tambahan terbaru terhadap bukti tersebut. Jika kamu tertarik kamu bisa membaca studi yang lain, yang juga telah mengungkapkan hubungan antara konsumsi daging dan kanker, seperti kanker usus, payudara, kolorektal, pankreas, dan prostat.


Bukan hanya daging, konsumsi susu juga dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker. Orang-orang yang mengkonsumsi produk susu sapi 65% lebih mungkin terkena kanker prostat, dan minum satu gelas susu per hari dikaitkan dengan peningkatan sebesar 50% peluang terkena kanker payudara. Mengganti susu sapi dengan susu kedelai dapat mengurangi resiko kanker payudara sebesar 32%, juga asupan makanan berbasis nabati secara umum dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat.


Manusia merupakan satu-satunya mamalia yang terus menerus mengkonsumsi susu setelah masa menyusui. Meskipun 75% populasi dunia intoleran terhadap laktosa, namun masyarakat kita bertindak seolah-olah susu sapi sangat penting untuk kesehatan manusia. Keserakahan dalam industri susulah yang diartikan bahwa keuntungan untuk mereka lebih diprioritaskan daripada kesejahteraan kita.


Propaganda Pembunuhan


Karena lobi kepada pemerintah dan propaganda yang sudah puluhan tahun dilakukan oleh industri daging dan susu, banyak masyarakat yang percaya bahwa kita tidak bisa sehat tanpa mengkonsumsi produk mereka. Akibatnya masyarakat percaya bahwa sangat tidak mungkin untuk menjaga kehidupan manusia tanpa mengeksploitasi dan membunuh hewan. Propaganda tersebut sangat mempengaruhi manusia, hewan, dan bumi.


Bukan hanya ada banyak makanan berbasis nabati yang memiliki kalsium dan protein yang lebih tinggi daripada susu dan daging, namun makanan-makanan tersebut tidak membawa dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan- dibandingkan dengan makanan yang berasal dari produk hewani- dan masih ditambah dampaknya terhadap kesejahteraan hewan.


Konsekuensi besar dari mengonsumsi daging dan susu untuk kesehatan manusia dan lingkungan sangat jelas- dan perdebatan seputar isu ini seharusnya sudah diselesaikan sejak dahulu. Kita harus bertanya mengapa milyaran dolar harus dihabiskan untuk memelihara industri yang begitu kejam dan tidak berkelanjutan ini: salah satu industri yang terbukti tidak efisien dan tidak efektif dalam melakukan apa yang menjadi tujuan utamanya : memberi makan orang-orang.


Ikut bersama kami untuk melawan masa depan yang lebih sehat untuk hewan dan untuk manusia. Pertimabngkan untuk melakukan langkah awal dengan pola makan vegan : Ikuti tantangan 21 hari vegan disini




bottom of page