top of page

Dorong A&W untuk memiliki standar praktik kesejahteraan hewan yang lebih baik di Indonesia




“Kamu Bisa Membantu Kami, Ajak A&W Untuk Mengurangi Penderitaan Kami" begitu pesan yang terpasang di taksi online dan baliho di sekitar Jakarta yang meminta masyarakat menandatangani petisi online untuk mendorong A&W menolak telur dari kandang baterai dalam produknya, seperti yang sudah dilakukannya di Kanada.


Sejak 30 Agustus ini, taksi online yang berkeliling Jakarta telah membagikan selebaran dan meminta penumpangnya untuk menandatangani petisi (www.change.org/AWIndonesia) yang meminta rantai restoran A&W berkomitmen untuk tidak membeli telur dari peternakan kandang baterai yang mengurung ribuan ayam di ruang sempit, yang membuat mereka hampir tidak bisa bergerak. Aksi yang akan berlangsung selama 30 hari ini merupakan inisiatif dari koalisi LSM Act For Farmed Animals.


Selain selebaran, stiker besar dengan gambar ayam di dalam kandang baterai juga ditempelkan di bagian belakang taksi online dan papan reklame yang meningkatkan kesadaran tentang masalah ini dipasang Jl. Bisma Raya, Jakarta Utara, Jl. Perjuangan, Jakarta Barat dan Jl. Gn. Sahari, Jakarta Pusat. Diproyeksikan, papan reklame ini dilihat oleh 390.000 orang setiap harinya.

.


"A&W mengklaim menyediakan makanan cepat saji berkualitas tinggi dengan etos kerja yang baik. Kami meminta mereka untuk lebih welas asih terhadap ayam dan berkomitmen untuk tidak menggunakan telur dari peternakan kejam yang memperlakukan ayam seperti mesin. Kandang baterai harus ditinggalkan. Apalagi perusahaan seperti Burger King dan Unilever telah berkomitmen untuk mengakhiri jenis pengurungan hewan yang kontroversial ini.", komentar Anggodaka, manajer kampanye Act for Farmed Animals.


Rantai restoran makanan cepat saji multinasional ini telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1985, dan memiliki lebih dari 200 gerai di seluruh Indonesia. Meskipun telah menyatakan komitmen terhadap rantai pasokan telur bebas kandang untuk operasi mereka di Kanada, tidak ada kebijakan serupa yang diadopsi untuk Asia. "Pelanggan Asia harus mendapatkan standar kualitas yang sama," kata Anggodaka.


Kandang baterai dianggap sebagai salah satu praktik paling kejam dalam industri peternakan. Dalam sistem ini, ayam petelur tidak dapat melakukan banyak perilaku alaminya, seperti berjalan bebas, melebarkan sayap sepenuhnya, mematuk, dan bersarang. Karena kurungan yang ekstrem, mereka mengalami frustrasi dan jauh lebih rentan terhadap perkembangan penyakit yang menyakitkan seperti osteoporosis.


Act For Farmed Animals menggunakan diskusi, negosiasi, dan kampanye penyadaran umum untuk mendorong perusahaan makanan besar mengadopsi kebijakan bebas kandang dalam rantai pasokan mereka. Pelajari lebih lanjut dan tandatangani petisi mereka yang meminta A&W untuk berkomitmen pada kebijakan bebas kandang di sini: www.change.org/AWIndonesia

bottom of page