4 Aktivis vegan yang membuat perbedaan di Komunitas Sinergia
Dalam tiga tahun terakhir, tantangan vegan Sinergia Animal telah diikuti oleh lebih dari 116000 orang yang mencoba pola makan vegan selama 21 atau 22 hari. Mereka menerima email setiap harinya yang berisi tips, resep, dan juga berbagai tips penunjang nutrisi. Tetapi dibalik semua itu, komunitas vegan Sinergia sebenarnya dibimbing dengan sangat baik oleh para mentor dari tantangan ini– aktivis vegan dari komunitas kami yang berasal dari seluruh dunia, yang membuat transisi pola makan para peserta tantangan 21 hari vegan menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Para individu yang penuh perhatian, empati, dan baik hati ini sekarang menjadi aktivis vegan. Mereka adalah mentor tantangan vegan kami yang membimbing dan mendukung orang lain untuk menjadi dan mempertahankan pola makan vegan dan tanpa mereka, kami tidak bisa sejauh ini.
Para aktivis vegan kami ini, meluangkan waktu di antara hari-hari mereka untuk selalu tetap terhubung dengan para peserta tantangan saat ini. Mereka memimpin grup di media sosial kami dan menjalin percakapan dengan mereka– merekomendasikan resep, berbagi tips and trick yang sangat berharga, dan menjawab pertanyaan semua orang. Tetapi yang terpenting, merekalah yang menginspirasi para peserta dengan perjalanan vegan mereka sendiri.
Ink misalnya, yang saat ini berusia 18 tahun. Ia bergabung dengan Thai Challenge 22 pada bulan Maret 2020 dan dia menggambarkannya sebagai “pengalaman yang luar biasa”. Ia bisa bertemu dengan orang baru yang memiliki tujuan yang sama sebagai dirinya dan terinspirasi oleh para mentor yang selalu bersedia membantu dan mendorong semua orang dalam perjalanan mereka yaitu transisi menuju veganisme.
Selain itu di awal tahun ini, Ink juga mulai menjadi sukarelawan sebagai mentor untuk Thai Challenge 22. “Saya sangat senang bisa membantu hewan dengan mendukung orang-orang yang ingin menjadi vegan”, ungkapnya.
Sofia merupakan seorang warga Argentina yang tinggal di Chili dan seorang mentor untuk Desafío 21 Días Veg. Dia berusia 46 tahun, telah menjadi vegetarian selama 31 tahun dan vegan selama 8 tahun. Setiap minggunya, Sofía meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan para peserta tantangan, dan Ia bahkan juga membagikan beberapa resep terbaiknya kepada mereka!
“Saya beralih menjadi vegan karena saya percaya hewan bukanlah objek untuk melayani kita, saya tahu mereka adalah makhluk dengan hak mereka sendiri. Saya selalu mengetahui hal ini, tetapi pada titik tertentu saya memutuskan untuk menghadapi kenyataan ini dan bertindak karenanya. Saya percaya kita semua tahu, hanya saja kita terlalu malas untuk mengubah kebiasaan kita karena kita bisa saja mengabaikannya, karena bukan kita yang menderita, karena kita tidak mau menghadapi kenyataan bahwa kita adalah spesies yang menyalahgunakan individu lain” , jelasnya.
Candra adalah seorang koki kue dari Surakarta, Indonesia. Ia mendaftar tantangan 21 Hari Vegan di awal tahun 2020 setelah setahun menjadi vegetarian. “Tantangan 21 Hari Vegan ternyata menyenangkan, setiap hari kami mendapatkan resep vegan baru untuk dicoba, berbagai informasi dan pengetahuan tentang nutrisi vegan, serta keuntungan dari veganisme. Saya sudah menjadi vegan sejak memulai tantangan ini. Saya juga memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan saya di hotel dan memulai bisnis kue vegan saya sendiri", ungkap Candra.
Beberapa bulan kemudian, dia bergabung dengan tim aktivis kami. "Selain mendapatkan teman baru, saya juga senang dapat berbagi resep saya dan mendukung orang lain dalam perjalanan mereka. Saya berharap kegiatan saya dapat membantu menyebarkan kesadaran bahwa gaya hidup vegan adalah yang terbaik untuk hewan, lingkungan, dan kesehatan kita".
Ing, berumur 24 tahun yang saat ini tinggal di Bangkok, juga seorang mentor untuk Thai Challenge 22, juga memiliki pemikiran yang sama. Ia telah menonton banyak film dokumenter tentang veganisme dan mengatakan bahwa pegaalamanya seperti meminum "pil kapsul merah" dalam The Matrix film.
Ia menjadi vegan untuk melawan kekejaman yang terjadi di dalam industri produk hewani. Ia mengatakan melepaskan produk hewani tidak terasa seperti mengorbankan apa pun, tetapi justru sebaliknya! “Saya menemukan bahwa menjadi vegan sangat menyenangkan ketika kamu menemukan hal-hal baru untuk dimakan. Saya tidak pernah merasa melawan diri sendiri karena tidak makan daging, dan setiap makan merupakan sebuah kesenangan. Makanan vegan itu enak, baik untuk kesehatan kita, baik untuk bumi, dan juga baik untuk hewan. Jadi, MENGAPA TIDAK?”
Sekarang, Ing adalah sukarelawan aktif dan sekaligus mentor yang membantu orang lain menikmati gaya hidup vegan yang sama seperti dirinya! Baginya, ini halnya seperti berbicara dengan kebaikan. “Saya selalu berbicara dengan baik kepada orang-orang ketika mereka bertanya mengapa saya vegan. Saya berbicara tentang bagaimana menjadi vegan bermanfaat bagi kesehatan kita dan bumi kita, dan yang paling penting, betapa lezatnya pola hidup tersebut. Saya menemukan bahwa banyak orang cenderung tertarik pada veganisme ketika saya berbicara dengan ramah kepada mereka”, ungkapnya.
Kami sangat bangga memiliki aktivis yang baik dan penuh kasih dalam komunitas kami! Kamu juga bisa menjadi mentor dan membantu ribuan orang menjadi vegan dan, dengan demikian, berdampak pada kehidupan hewan yang tak terhitung jumlahnya di mana mereka paling membutuhkan kita!
Commentaires