top of page

Anda Beranggapan Susu Baik untuk Kesehatan? 4 Alasan ini akan Mengubahnya!



Selama beberapa dekade terakhir, industri susu telah menginvestasikan banyak uang untuk mencoba meyakinkan Anda bahwa susu tidak hanya sehat, namun juga sangat diperlukan untuk hidup. Iklannya menggemaskan dan cukup meyakinkan, dan mereka berhasil membuat para ibu memasukkan segelas susu ke dalam rutinitas harian anak-anak mereka. Mereka juga sukses membujuk orang yang sehat, untuk memulai hari dengan yogurt dan para penggila untuk menambahkan satu porsi lagi ekstra keju di atas burger mereka.




Namun sekarang, ketika banyak penelitian ilmiah muncul, semakin sulit untuk menyembunyikan kebenaran: produk susu tidak hanya t idak sehat, tetapi juga berkaitan langsung dengan banyak penyakit serius, dan bahkan peningkatan angka kematian.


Kami telah memilih beberapa hasil yang paling akurat. Cek sendiri disini:



Tidak Sehat untuk Tulang

Ada kepercayaan populer bahwa susu baik untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang, tetapi beberapa penelitian telah membuktikan bahwa itu salah! Sebuah penelitian dengan 96.000 sukarelawan bahkan menemukan bahwa, semakin banyak pria mengkonsumsi susu saat remaja, semakin banyak kasus patah tulang yang mereka alami ketika dewasa.

Susu Terkait dengan Banyak Jenis Kanker


Konsumsi produk susu telah dikaitkan dengan banyak jenis kanker, terutama yang ada dalam sistem reproduksi, seperti kanker prostat. Penelitian dari The Physicians Health melacak 21.660 partisipan selama 28 tahun, dan menemukan bahwa 2,5 porsi susu per hari (kira-kira 2,5 gelas) cukup untuk meningkatkan resiko kanker prostat.


Penelitian lain menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi keju cheddar, keju Amerika, dan krim keju dalam jumlah tinggi, memiliki resiko 53% lebih tinggi untuk terkena kanker payudara. Sementara wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara invasif tahap awal, mengalami peningkatan angka kematian dengan mengkonsumsi produk susu berlemak tinggi. Bahkan dalam porsi kecil, hanya setengah takaran saji per harinya, memiliki resiko yang signifikan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi lebih dari satu gelas susu per hari, memiliki peluang 73% lebih besar terkena kanker ovarium dibandingkan dengan wanita yang minum kurang dari satu gelas per hari.

Susu Meningkatkan Resiko Diabetes


Sebuah studi di Finlandia menganalisis 3.000 anak-anak dengan resiko diabetes yang diturunkan secara genetik, menemukan bahwa mereka yang dikenalkan dengan susu sapi sejak dini lebih rentan terkena diabetes. Di sisi lain, American Academy of Paediatrics menemukan bahwa, dengan menghindari paparan protein susu sapi untuk setidaknya tiga bulan pertama kehidupan anak, dapat mengurangi hingga 30% kemungkinan diabetes tipe 1.

Konsumsi Susu Meningkatkan Angka Kematian

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology melacak konsumsi susu, buah, dan sayuran pada lebih dari 140.000 peserta. Orang-orang yang paling banyak mengonsumsi buah susu dan porsi buah atau sayuran paling sedikit, memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi. Para ilmuwan percaya bahwa konsumsi susu yang tinggi dapat mempersingkat rentang hidup melalui peningkatan stress oksidatif.


Berbicara tentang wanita, angkanya bahkan lebih buruk: angka kematian hampir tiga kali lebih besar antara mereka yang mengkonsumsi tiga atau lebih porsi susu per hari dan hingga satu porsi buah atau sayuran, dibandingkan dengan wanita yang mengkonsumsi kurang dari satu porsi susu per hari dan lima porsi atau lebih buah dan sayuran.


Berita baiknya adalah, memungkinkan untuk menjalankan pola makan vegan yang tidak hanya sehat tetapi juga lezat! Diet ini memungkinkan kita untuk menyingkirkan produk hewani lainnya yang sama berbahayanya untuk kesehatan, juga untuk hewan dan lingkungan. Mengurangi konsumsi produk hewani dalam bentuk apapun, sudah merupakan perubahan yang positif!

bottom of page