top of page

7 Wabah penyakit yang dimulai akibat konsumsi produk hewani



Dunia ditakutkan terhadap tragedi Covid-19. Hanya dalam waktu beberapa bulan saja sudah terdapat 70.000 kematian, khususnya di Cina dan Italia, serta belum ada harapan kasus tersebut akan segera berakhir.


Pernahkah kamu berpikir bahwa kasus ini dapat menjadi wabah yang terbesar dalam dekade terakhir? Pasar hewan hidup yang ada di Provinsi Wuhan, di mana orang-orang membeli segala hewan untuk dimakan, menjadi sumber asal utamanya. Namun, apakah kamu tahu bahwa ini bukan pertama kalinya eksploitasi dan konsumsi hewan telah menyebabkan wabah yang serius? Kami akan memperlihatkan beberapa diantaranya :

COVID-19 Kita tidak boleh melupakan wabah yang saat ini mengejutkan banyak orang di seluruh dunia, memiliki faktor utama: pasar hewan hidup yang dijual untuk konsumsi manusia di Cina. Saat ini, hanya dalam beberapa minggu, sudah tercatat hampir 70.000 kematian dan 1,275,856 orang yang terinfeksi.

HIV/AIDS Teori paling diterima mengenai asal muasal HIV pada manusia, berasal dari para pemburu. Dikatakan bahwa saat mereka memburu simpanse, mereka melakukan kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh mereka, yang menyebabkan mereka terinfeksi dari luka terbuka yang mereka miliki. Beberapa dekade kemudian, di tahun 2018, 37.9 juta orang secara skala global memiliki penyakit HIV, sebuah virus yang menyebabkan sindrom defisiensi imun atau acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), yang berkaitan langsung dengan menurunya sistem imun secara progresif, yang menyebabkan infeksi dan kanker untuk mudah berkembang.




Salmonella Hampir satu dari tiga wabah penyakit bawaan makanan di Uni Eropa di tahun 2018 disebabkan oleh Salmonella, sebuah bakteri yang dapat membunuh manusia. Penyakit ini umumnya ditularkan melalui konsumsi produk hewani yang terkontaminasi, khususnya daging merah, unggas, telur, dan susu.




Escherichia coli E.Coli merupakan bakteri tidak berbahaya yang ada di saluran pencernaan. Namun, beberapa jenis yang sangat ganas dapat menyebabkan keracunan makanan yang serius. Salah satu sumber reservoir E.Coli penyebab diare parah hingga gagal ginjal yang paling banyak diteliti, berasal dari hewan ternak, yang juga menjelaskan mengapa bakteri yang ditularkan ke tubuh manusia umumnya berasal dari konsumsi makanan yang terkontaminasi, seperti daging mentah, kurang matang, produk daging yang diawetkan, dan susu. Praktik pejagalan yang higienis memang mengurangi kontaminasi daging dari tinja, namun tidak menutup kemungkinan masih adanya E.Coli dalam produk tersebut.


Swine flu H1N1, H1N2, H2N1, H3N1, H3N2, dan H2N3 adalah semua jenis virus yang ditemukan di babi yang dibesarkan untuk konsumsi. Wabah tahun 2009 dimulai di bulan April di Amerika Serikat dan Meksiko, dan di lebih dari 214 negara di seluruh dunia, serta berbagai komunitas internasional telah melaporkan wabah influenza H1N1 di tahun 2009, termasuk lebih dari 18449 kematian. Jumlah ini hanya mengacu pada kasus yang terkonfirmasi oleh laboratorium, studi memperkirakan bahwa jumlah tersebut 15 kali lebih tinggi di lapangan.




Flu Burung Mirip dengan swine flu, flu burung merupakan jenis influenza yang berasal dari burung. Antara tahun 1996 dan 2008 virus HPAI–yang paling terkenal di antara jenis flu burung, muncul kurang lebih 11 kali. Studi memperlihatkan bahwa kemunculan wabah baru terkait langsung dengan produksi unggas, yang meningkat tajam sampai dengan 76% di negara berkembang. Wabah flu tahunan menyerang sejumlah 5% sampai dengan 15% populasi, yang menyebabkan kurang lebih 5 juta kasus di dunia, termasuk kematian sejumlah 250.000 sampai dengan 500.000 orang.

Foto: Andrew Skowron


Sapi Gila

Merupakan penyakit yang membuat otak sapi terlihat kenyal yang membahayakan sistem saraf mereka. Penyakit sapi gila disebabkan adanya protein abnormal yang disebut prion, dan sapi bisa terinfeksi–contohnya–saat ada sisa bagian dari sapi yang tidak dimakan oleh manusia, dan diberikan kepada sapi lainya sebagai pakan. Konsumsi daging yang terkontaminasi penyakit sapi gila akan terinfeksi dengan yang disebut sebagai varian CJD, Creutzfeldt-Jakob disease, yang dapat membunuh hanya dalam jangka waktu satu tahun dengan merusak jaringan otak manusia. Di tahun 2019, 232 orang terkena penyakit tersebut, dan sayangnya semuanya meninggal.



Semua ini dapat terjadi karena berbagai sebab. Mungkin karena adanya peningkatan industri peternakan hewan intensif sistem kerangkeng dan kondisi kebersihan yang buruk, serta peningkatan penggunaan antibiotik dalam industri peternakan, peningkatan daya tahan terhadap berbagai zat tersebut; atau karena konsumsi hewan liar yang membawa penyakit serius, atau juga karena deforestasi yang disebabkan oleh industri peternakan, yang membuat kita terpapar pada hewan liar.


Namun satu hal yang utama: jika kita tidak berhenti mengeksploitasi dan mengonsumsi produk hewani, kemungkinan besar situasi seperti ini akan terjadi lebih sering. Tolong bantu bumi kita menjadi tempat yang lebih aman bagi semua: klik di sini untuk mulai pola makan vegan sekarang.


bottom of page